Tips mencegah oli berlumpur di mesin
Setelah pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang penyebab oli berlumpur di mesin, maka pada artikel kali ini ombro akan kembali memberikan informasi tentang bagaimana mencegah oli berlumpur di mesin.
Peran oli mesin yang sangat penting bagi mesin tentuna memerlukan perhatian khusus, oleh karenanya jadwal penggantian oli secara berkala sangat ditekankan baik oleh pihak pabrikan ataupun para pemilik kendaraan yang sudah paham tentang penggunaan kendaraan yang baik dan benar.
Salah satu efek dari mengabaikan penggantian oli mesin adalah oli berlumpur. Oli mesin yang berlumpur tidak hanya dapat menggangu kinerja mesin, oli berlumpur juga akan menyebabkan kerusakan-kerusakan parah pada mesin tanpa kita sadari.
Bahkan pada bebearapa kasus, oli mesin berlumpur bisa mengakibatkan mahalnya biaya perbaikan kendaraan, mulai dari turun mesin, hingga penggantian komponen lain yang harus terkikis akibat terhambatnya pelumasan pada komponen tersebut.
Untuk menghindari hal tesebut, di bawah berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah oli berlumpur di mesin...
Langkah pertama sebagai tips mencegah oli berlumpur di mesin adalah dengan memilih dan menggunakan oli yang tepat dan berkualitas. Ya, pemilihan oli mesin sebaiknya tidak dilakukan sembarangan, ada baiknya untuk memilih oli mesin yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pada buku manual pedoman pemilik kendaraan.
Jika terpaksa harus menggunakan oli di luar rekomendasi pihak pabrikan, sebaiknya tetap mengacu pada kode kekentalan oli (SAE) dan grade oli (API) yang sama sesuai dengan rekomendasi di buku tersebut. Selain itu perhatikan bebearapa ciri berikut yang menandakan bahwa oli tersebut layak dipilih dan digunakan :
Dengan memilih dan menggunakan oli yang tepat dan berkualitas, maka gejala oli berlumpur bisa di minimalisir.
Langkah kedua untuk mencegah oli berlumpur adalah dengan mengganti oli secara teratur dan rutin. Ya, penggantian oli mesin yang teratur akan meminimalisir penumpukan-penumpukan residu yang terkandung di dalam oli selama mesin beroperasi.
Ini artinya, residu dan sisa hasil pemabakaran yang menumpuk di dalam oli segera tergantikan dengan oli yang baru, dengan begitu penumpukan lumpur didalam oli mesin pun bisa dihindari.
Untuk menentukan kapan oli mesin harus diganti, sebaiknya tetap mengikuti buku manual pedoman pemilik kendaraan. Umumnya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 5000km.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi pada kendaraan dan proses produksi oli mesin, oli mesin juga ada yang direkomendasikan untuk diganti setiap 10.000km. Jika ingin dipercepat waktunya, maka akan lebih baik bagi mesin, namun tentunya kurang ekonomis.
Langkah selanjutnya untuk mencegah oli mesin berlumpur adalah dengan melakukan penggantian filter oli saat kita mengganti oli mesin.
Pada mobil mobil yang diproduksi sebelum tahun 2010, umumnya penggantian oli mesin dilakukan setiap 5.000 kilometer. Setelah melewati masa 5.000km selanjutnya barulah filter oli ikut diganti bersamaan dengan penggantan oli mesin yang kedua.
Jika bisa, lakukan penggantian filter oli saat mengganti oli mesin khusus untuk mobil mobil seperti ini, penggantian oli mesin yang di iringi bersamaan dengan penggantian filter oli tentunya akan menjaga kondisi oli mesin tetap maksimal dan benar-benar baru.
Namun begitu, untuk mobil-mobil keluaran setelah tahun 2010, umumnya sudah mulai merekomendasikan penggantian oli mesin setiap 10.000km berikut dengan penggantian filter oli.
Untuk jenis mobil yang seperti ini maka pilihan mengganti filter oli saat mengganti oli mesin sudah sewajarnya untuk tetap dilakukan sebagai cara untuk mecegah oli mesin berlumpur.
Selain itu, untuk memaksimalkan kondisi mesin, ada baiknya anda juga turut menggunakan engine flush untuk membersihkan sisa-sisa kerak oli di mesin setiap kelipatan penggantian oli mesin dan filter.
Baca juga :
Percaya atau tidak, kondisi oli mesin juga dipengaruhi oleh kondisi kenormalan kerja mesin saat digunakan. Saat mesin bekerja dengan normal, maka secara umum kondisi oli mesin akan terjaga dari sisa residu yang berlebihan.
Namun, ketika mesin mengalami kondisi abnormal, seperti misalnya pembakaran tidak sempurna (yang berakibat mesin menjadi brebet, sinjal, atau busi cepat menghitam), atau saat mesin mengalami overheat, dimana air radiator bisa masuk dan bercampur dengan oli mesin. Maka, kondisi oli mesin akan terpengaruh secara signifikan.
Pembakaran mesin yang tidak sempurna akan mempercepat kotornya oli sedangkan air radiator yang bercampur akan merusak kualitas oli mesin. Oleh karena itu, untuk mencegah oli berlumpur di mesin adalah dengan salau memperhatikan jadwal pemeliharaan berkala.
Lakukan service secara teratur dan lakukan pemeriksaan terhadap gejala dan potensi yang bisa mengakibatkan munculnya kerusakan di kemudian hari. Lakukan perbaikan segera jika pada mesin muncul gejala kerusakan.
Dengan begitu, maka oli mesin berlumpur bisa dicegah dan dihindari. Selain itu, kendaraaan juga akan selalu fit dan siap digunakan kapan saja.
Peran oli mesin yang sangat penting bagi mesin tentuna memerlukan perhatian khusus, oleh karenanya jadwal penggantian oli secara berkala sangat ditekankan baik oleh pihak pabrikan ataupun para pemilik kendaraan yang sudah paham tentang penggunaan kendaraan yang baik dan benar.
Salah satu efek dari mengabaikan penggantian oli mesin adalah oli berlumpur. Oli mesin yang berlumpur tidak hanya dapat menggangu kinerja mesin, oli berlumpur juga akan menyebabkan kerusakan-kerusakan parah pada mesin tanpa kita sadari.
Bahkan pada bebearapa kasus, oli mesin berlumpur bisa mengakibatkan mahalnya biaya perbaikan kendaraan, mulai dari turun mesin, hingga penggantian komponen lain yang harus terkikis akibat terhambatnya pelumasan pada komponen tersebut.
Untuk menghindari hal tesebut, di bawah berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah oli berlumpur di mesin...
1. Selalu pilih dan gunakan oli yang tepat dan berkualitas
Langkah pertama sebagai tips mencegah oli berlumpur di mesin adalah dengan memilih dan menggunakan oli yang tepat dan berkualitas. Ya, pemilihan oli mesin sebaiknya tidak dilakukan sembarangan, ada baiknya untuk memilih oli mesin yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pada buku manual pedoman pemilik kendaraan.
Jika terpaksa harus menggunakan oli di luar rekomendasi pihak pabrikan, sebaiknya tetap mengacu pada kode kekentalan oli (SAE) dan grade oli (API) yang sama sesuai dengan rekomendasi di buku tersebut. Selain itu perhatikan bebearapa ciri berikut yang menandakan bahwa oli tersebut layak dipilih dan digunakan :
- Pilih oli mesin yang berwarna jernih, hindari menggunakan oli berwarna keruh
- Pilih oli mesin yang memang sudah terkenal dan banyak digunakan orang
- Saat pembelian oli, perhatikan juga kondisi segel dan botol oli yang ada. Pilih yang segel dan botolnya masih dalam kondisi bagus dan rapi.
Dengan memilih dan menggunakan oli yang tepat dan berkualitas, maka gejala oli berlumpur bisa di minimalisir.
2. Ganti oli secara rutin dan teratur
Langkah kedua untuk mencegah oli berlumpur adalah dengan mengganti oli secara teratur dan rutin. Ya, penggantian oli mesin yang teratur akan meminimalisir penumpukan-penumpukan residu yang terkandung di dalam oli selama mesin beroperasi.
Ini artinya, residu dan sisa hasil pemabakaran yang menumpuk di dalam oli segera tergantikan dengan oli yang baru, dengan begitu penumpukan lumpur didalam oli mesin pun bisa dihindari.
Untuk menentukan kapan oli mesin harus diganti, sebaiknya tetap mengikuti buku manual pedoman pemilik kendaraan. Umumnya, penggantian oli mesin dilakukan setiap 5000km.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi pada kendaraan dan proses produksi oli mesin, oli mesin juga ada yang direkomendasikan untuk diganti setiap 10.000km. Jika ingin dipercepat waktunya, maka akan lebih baik bagi mesin, namun tentunya kurang ekonomis.
3. Jika bisa, ganti filter oli saat mengganti oli mesin
Langkah selanjutnya untuk mencegah oli mesin berlumpur adalah dengan melakukan penggantian filter oli saat kita mengganti oli mesin.
Pada mobil mobil yang diproduksi sebelum tahun 2010, umumnya penggantian oli mesin dilakukan setiap 5.000 kilometer. Setelah melewati masa 5.000km selanjutnya barulah filter oli ikut diganti bersamaan dengan penggantan oli mesin yang kedua.
Jika bisa, lakukan penggantian filter oli saat mengganti oli mesin khusus untuk mobil mobil seperti ini, penggantian oli mesin yang di iringi bersamaan dengan penggantian filter oli tentunya akan menjaga kondisi oli mesin tetap maksimal dan benar-benar baru.
Namun begitu, untuk mobil-mobil keluaran setelah tahun 2010, umumnya sudah mulai merekomendasikan penggantian oli mesin setiap 10.000km berikut dengan penggantian filter oli.
Untuk jenis mobil yang seperti ini maka pilihan mengganti filter oli saat mengganti oli mesin sudah sewajarnya untuk tetap dilakukan sebagai cara untuk mecegah oli mesin berlumpur.
Selain itu, untuk memaksimalkan kondisi mesin, ada baiknya anda juga turut menggunakan engine flush untuk membersihkan sisa-sisa kerak oli di mesin setiap kelipatan penggantian oli mesin dan filter.
Baca juga :
4. Segera perbaiki mesin jika muncul gejala kerusakan
Percaya atau tidak, kondisi oli mesin juga dipengaruhi oleh kondisi kenormalan kerja mesin saat digunakan. Saat mesin bekerja dengan normal, maka secara umum kondisi oli mesin akan terjaga dari sisa residu yang berlebihan.
Namun, ketika mesin mengalami kondisi abnormal, seperti misalnya pembakaran tidak sempurna (yang berakibat mesin menjadi brebet, sinjal, atau busi cepat menghitam), atau saat mesin mengalami overheat, dimana air radiator bisa masuk dan bercampur dengan oli mesin. Maka, kondisi oli mesin akan terpengaruh secara signifikan.
Pembakaran mesin yang tidak sempurna akan mempercepat kotornya oli sedangkan air radiator yang bercampur akan merusak kualitas oli mesin. Oleh karena itu, untuk mencegah oli berlumpur di mesin adalah dengan salau memperhatikan jadwal pemeliharaan berkala.
Lakukan service secara teratur dan lakukan pemeriksaan terhadap gejala dan potensi yang bisa mengakibatkan munculnya kerusakan di kemudian hari. Lakukan perbaikan segera jika pada mesin muncul gejala kerusakan.
Dengan begitu, maka oli mesin berlumpur bisa dicegah dan dihindari. Selain itu, kendaraaan juga akan selalu fit dan siap digunakan kapan saja.