Cara mengukur ampere alternator mobil
Untuk mengukur ampere alternator mobil, sangat direkomendasikan untuk menggunakan tang ampere yang memiliki kemampuan ukur setidaknya hingga 100A (ampere). Ukuran ini memang tidak baku karena nilai ampere pada alternator mobil beragam ada yang 35A ada 60A dan ada pula yang 80A, sehingga untuk mencegah kerusakan alat ukur (tang ampere) maka gunakan tang ampere yang nilainya lebih besar dari arus output alternator.
Pengukuran arus alternator dengan tang ampere ini tentunya lebih memudahkan saat pengukuran dari pada harus menggunakan alat ampere meter model konvensional. Karena kita cukup menjepitkan tang pada kabel tanpa perlu memutus rangkaian pengisian dari aki ke alternator terlebih dahulu.
Sebagai catatan, untuk mengukur besarnya nilai arus listrik, maka ampere meter harus dipasang secara seri pada rangkaian. Ini artinya kita perlu memutus rangkaian terlebih dahulu untuk kemudian dipasangkan ampere meter. Perhatikan pada gambar dibawah berikut jika kita menggunakan ampere meter konvensional untuk mengukur arus listrik.
Jika pengukuran dilakukan seperti contoh diatas, maka kita perlu melepas terminal aki yang positif kemudian menyambungnya dengan ampere meter. Hal ini jelas bisa beresiko terhadap korsleting dan kerusakan alat, karena dalam pengukuran arus output alternator ini, kita perlu menghidupkan mesin mobil.
Oleh karena itu, menggunakan tang ampere adalah cara yang paling mudah dan aman untuk mengukur arus output dari alternator (dinamo ampere). Lantas bagaimana cara mengukur ampere alternator mobil ? Simak cara mengukur ampere alternator mobil seperti dibawah ini
Siapkan tang ampere untuk melakukan pengukuran arus output alternator. Atur tang ampere pada posisi ukur yang nilainya lebih tinggi dari nilai ampere alternator mobil. Misalnya di mobil kita memiliki alternator sebesar 60A, maka set tang ampere pada posisi diatas itu yaitu 80A atau 100A.
Nyalakanlah mesin mobil dan tunggu sekitar 2 sampai 5 menit hingga rpm mesin berada pada posisi idling. Dengan menyalanya mesin mobil maka kita bisa mengukur arus output yang keluar dari alternator.
Untuk keamanan, pastikan posisi persneling transmisi dalam keadaan netral, selain itu tarik rem tangan untuk mencegah mobil bergerak dengan sendirinya.
Pasanglah tang ampere pada kabel output alternator. Untuk pemasangannya, perhatikan arah aliran arus listrik berupa tanda panah yang biasanya tertera pada bagian clamp pada tang ampere. Jika tang ampere tipe digital, pemasangan terbalik akan ditandai dengan munculnya tanda minus (-) di depan nilai arus pada display. Jika tidak ada nilai min nya maka pemasangan sudah benar.
Baca juga :
Arus output alternator tanpa beban ini merupakan pengukuran arus output dimana alternator tidak dibebani oleh komponen-komponen kelistrikan mobil seperti AC dan lampu headlamp yang menyala. Oleh karena itu, saat pengukuran ini matikan AC dan lampu headlamp serta komponen kelistrikan mobil yang ada.
Injak pedal gas / gas mobil hingga mencapai rpm 2500rpm dan tahan pada posisi tersebut, kemudian baca nilai arus output yang tertera pada display di tang ampere. Nilai pengukuran dianggap baik jika arus output yang terbaca berada pada kisaran 75% dari besarnya nilai ampere pada alternator.
Seperti misalnya , alternator memiliki ampere tercatat sebesar 80A, maka arus output alternator tanpa beban yang ideal dan dianggap berfungsi baik adalah sebesar 75/100 * 80 A= 60A
Langkah selanjutnya adalah mengukur arus output dengan beban beban kelistrikan. Untuk pengukuran ini maka kita perlu menyalakan AC mobil dan menghidupkan lampu kepala (headlamp).
Dengan menyalanya headlamp dan AC mobil, maka alternator akan mendapatkan beban kelistrikan secara penuh, sehingga arus output yang dapat dibaca merupakan arus output beban normal yang umum digunakan saat berkendara diwaktu malam hari.
Cara mengukurnya sama yaitu, injak pedal gas mobil hingga mencapai 2500rpm putaran mesin, lalu tahan pada posisi tersebut. Bacalah nilai arus output alternator yang tertera pada display tang ampere.
Nilai arus output ampere alternator yang baik berada di kisaran 70% dari besarnya nilai ampere pada alternator. Dengan begitu, jika alternator memiliki nilai ampere sebesar 80A maka arus output alternator dengan beban harus mencapai sekitar 70/100 * 80A = 56A.
Jika nilai arus yang terbaca pada display tang ampere kurang dari 50% nilai ampere alternator, maka alternator tersebut sudah tidak bekerja dengan normal (mulai rusak) sehingga diperlukan pemeriksaan dan pembongkaran alternator untuk mencegah gagalnya sistem pengisian pada mobil.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara
Pengukuran arus alternator dengan tang ampere ini tentunya lebih memudahkan saat pengukuran dari pada harus menggunakan alat ampere meter model konvensional. Karena kita cukup menjepitkan tang pada kabel tanpa perlu memutus rangkaian pengisian dari aki ke alternator terlebih dahulu.
Sebagai catatan, untuk mengukur besarnya nilai arus listrik, maka ampere meter harus dipasang secara seri pada rangkaian. Ini artinya kita perlu memutus rangkaian terlebih dahulu untuk kemudian dipasangkan ampere meter. Perhatikan pada gambar dibawah berikut jika kita menggunakan ampere meter konvensional untuk mengukur arus listrik.
Jika pengukuran dilakukan seperti contoh diatas, maka kita perlu melepas terminal aki yang positif kemudian menyambungnya dengan ampere meter. Hal ini jelas bisa beresiko terhadap korsleting dan kerusakan alat, karena dalam pengukuran arus output alternator ini, kita perlu menghidupkan mesin mobil.
Oleh karena itu, menggunakan tang ampere adalah cara yang paling mudah dan aman untuk mengukur arus output dari alternator (dinamo ampere). Lantas bagaimana cara mengukur ampere alternator mobil ? Simak cara mengukur ampere alternator mobil seperti dibawah ini
1. Siapkan tang ampere untuk pengukuran
Siapkan tang ampere untuk melakukan pengukuran arus output alternator. Atur tang ampere pada posisi ukur yang nilainya lebih tinggi dari nilai ampere alternator mobil. Misalnya di mobil kita memiliki alternator sebesar 60A, maka set tang ampere pada posisi diatas itu yaitu 80A atau 100A.
2. Nyalakan mesin mobil dan biarkan dalam posisi idling
Nyalakanlah mesin mobil dan tunggu sekitar 2 sampai 5 menit hingga rpm mesin berada pada posisi idling. Dengan menyalanya mesin mobil maka kita bisa mengukur arus output yang keluar dari alternator.
Untuk keamanan, pastikan posisi persneling transmisi dalam keadaan netral, selain itu tarik rem tangan untuk mencegah mobil bergerak dengan sendirinya.
3. Pasang tang ampere pada kabel output alternator
Pasanglah tang ampere pada kabel output alternator. Untuk pemasangannya, perhatikan arah aliran arus listrik berupa tanda panah yang biasanya tertera pada bagian clamp pada tang ampere. Jika tang ampere tipe digital, pemasangan terbalik akan ditandai dengan munculnya tanda minus (-) di depan nilai arus pada display. Jika tidak ada nilai min nya maka pemasangan sudah benar.
Baca juga :
- Lampu indikator accu menyala terus. Apa yang sebaiknya dilakukan ?
- 3 Pengaruh aki dengan ampere besar pada mobil
- Cara baca hasil Midtronic MDX-P300
4. Lakukan pengukuran arus output alternator tanpa beban kelistrikan
Arus output alternator tanpa beban ini merupakan pengukuran arus output dimana alternator tidak dibebani oleh komponen-komponen kelistrikan mobil seperti AC dan lampu headlamp yang menyala. Oleh karena itu, saat pengukuran ini matikan AC dan lampu headlamp serta komponen kelistrikan mobil yang ada.
Injak pedal gas / gas mobil hingga mencapai rpm 2500rpm dan tahan pada posisi tersebut, kemudian baca nilai arus output yang tertera pada display di tang ampere. Nilai pengukuran dianggap baik jika arus output yang terbaca berada pada kisaran 75% dari besarnya nilai ampere pada alternator.
Seperti misalnya , alternator memiliki ampere tercatat sebesar 80A, maka arus output alternator tanpa beban yang ideal dan dianggap berfungsi baik adalah sebesar 75/100 * 80 A= 60A
5. Lakukan pengukuran arus output alternator dengan beban kelistrikan
Langkah selanjutnya adalah mengukur arus output dengan beban beban kelistrikan. Untuk pengukuran ini maka kita perlu menyalakan AC mobil dan menghidupkan lampu kepala (headlamp).
Dengan menyalanya headlamp dan AC mobil, maka alternator akan mendapatkan beban kelistrikan secara penuh, sehingga arus output yang dapat dibaca merupakan arus output beban normal yang umum digunakan saat berkendara diwaktu malam hari.
Cara mengukurnya sama yaitu, injak pedal gas mobil hingga mencapai 2500rpm putaran mesin, lalu tahan pada posisi tersebut. Bacalah nilai arus output alternator yang tertera pada display tang ampere.
Nilai arus output ampere alternator yang baik berada di kisaran 70% dari besarnya nilai ampere pada alternator. Dengan begitu, jika alternator memiliki nilai ampere sebesar 80A maka arus output alternator dengan beban harus mencapai sekitar 70/100 * 80A = 56A.
Jika nilai arus yang terbaca pada display tang ampere kurang dari 50% nilai ampere alternator, maka alternator tersebut sudah tidak bekerja dengan normal (mulai rusak) sehingga diperlukan pemeriksaan dan pembongkaran alternator untuk mencegah gagalnya sistem pengisian pada mobil.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara