Cara dan perawatan transmisi manual di mobil
Mobil dengan transmisi manual memang terbilang masih cukup banyak dan cukup digemari karena terkesan sporty saat digunakan. Dari segi kenyamanan, memang mobil bertransmisi manual masih kalah dibanding dengan mobil matik.
Namun begitu, biaya perawatan pada mobil bertransmisi manual yang jauh lebih murah dibanding mobil matik, kerap menjadi alasan banyak orang untuk memilih mobil bertransmisi manual.
Dalam hal perawatan transmisi manual sebenarnya terbilang tidak rumit karena transmisi manual tergolong komponen mobil yang terbilang awet asal perawatannya dilakukan dengan benar. Ya, transmisi manual merupakan komponen yang sifatnya mekanikal dan tidak ada campur tangan komputer layaknya mobil matik.
Hal inilah yang menjadi dasar mengapa perawatan pada transmisi manual lebih murah dibanding dengan mobil matik. Berikut adalah beberapa hal penting yang bisa Anda lakukan sebagai perwakilan dalam perawatan transmisi manual mobil Anda agar bisa tetap awet selama digunakan.
Langkah awal sebagai bagian dari perawatan transmisi manual di mobil adalah dengan mengganti oli transmisi secara berkala. Umumnya, pihak produsen kendaraan kerap menganjurkan untuk melakukan penggantian oli transmisi manual setiap 40.000km dan kelipatannya, atau diganti setiap 2 tahun sekali mana yang dicapai lebih dahulu.
Seperti misalnya, jarak tempuh belum 40.000km tapi waktu pemakaian sudah 2 tahun, maka oli perlu diganti, begitupula sebaliknya, belum 2 tahun tapi sudah 40.000km, maka oli transmisi juga perlu diganti.
Namun begitu, untuk mencegah kerusakan dini, tetap lakukan pemeriksaan oli transmisi manual setiap 1 tahun sekali atau setiap jarak tempuh sudah masuk di 20.000km, pemeriksaan ini meliputi kuantitas oli serta kualitas oli yang ada dalam transmisi. Jika ditemukan bahwa kualitas atau kuantitas oli transmisi sudah berkurang atau menurun jauh, maka oli transmisi tetap perlu diganti.
Oli transmisi yang sudah melewati masa pakai tentunya akan mengalami peurunan kualitas dan kemampuan kerja. Jika dipaksakan untuk terus digunakan, maka lambat laun komponen gear dan bearing di dalam transmisi manual akan cepat rusak, oblak, hingga membuat transmisi susah masuk gigi atau macet.
Langkah selanjutnya dalam perawatan transmisi manual adalah dengan menggunakan oli transmisi berkualitas baik. Ciri penggunaan oli transmisi berkualitas baik adalah dengan memilih oli transmisi yang sudah direkomendasikan oleh pihak pabrikan atau yang setara dengan rekomendasi tersebut.
Oleh karena jenis dan merek mobil yang menggunakan transmisi manual ini sangat beragam, maka pastikan anda menggunakan oli rekomendasi yang sudah tertulis pada buku manual panduan pemilik kendaraan (owners manual book). Dengan begitu, anda sudah melakukan salah satu langkah untuk merawat transmisi manual dengan baik.
Kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan oli transmisi manual dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian transmisinya. Seperti misalnya, rekomendasi oli menentukan bahwa transmisi mobil anda memerlukan oli jenis GL4, namun anda menggunakan oli jenis GL5.
Kesalahan seperti ini, tentu saja akan berdampak pada kerusakan transmisi yang lebih cepat. Oleh karena itu selalu perhatikan oli yang direkomendasikan dan gunakan panduan tersebut sebagai acuan untuk memilih oli transmisi manual.
Setelah memperhatikan penggantian oli secara berkala dan memilih oli transmisi manual yang berkualitas, langkah selajutnya sebagai cara merawat transmisi manual adalah dengan selalu memperhatikan kondisi setelan pedal kopling secara berkala.
Ya, setelan kopling, mempengaruhi saat proses pemindahan gigi transismisi. Tanpa setelan kopling yang baik dan tepat, maka proses pemindahan gigi transmisi tidak akan berjalan lancar, dan salah satu efeknya bisa mengakibatkan kerusakan pada transmisi.
Lakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling dan free play (jarak gerak bebas) pada pedal kopling secara teratur, setidaknya setiap 10.000km atau 6 bulan sekali. Jika ditemukan perubahan pada pedal kopling, maka lakukan penyetelan yang sesuai dengan rekomenasi penyetelan pda buku panduan pemilik.
Baca juga :
Cara mengoper gigi juga turut mempengaruhi awet atau tidaknya penggunaan transmisi manual di mobil anda. Selalu pastikan anda mengoper gigi dengan benar dan tepat sebelum melepas pedal kopling.
Tanda yang paling mudah untuk memastikan perpindahan gigi sudah tepat atau belum adalah suara "Klek" halus yang terdengar saat anda memasukkan gigi transmisi.
HIndari mengoper gigi transmisi dengan tergesa-gesa, karena selain dapat merusak gigi transmisi, perpindahan yang dilakukan tergesa-gesa juga bisa berkaibat gigi tidak mau masuk, dan tentu saja, ini membahayakan apabila dilakukan saat anda ingin menyalip kendaraan lain.
Cara perawatan transmisi manual mobil yang selanjutnya adalah dengan segera memperbaiki jika ada kebocoran oli transmisi atau jika ditemukan adaya gejala kerusakan dini seperti misalnya saat pindah gigi mulai terasa keras, atau ketika perpindahan gigi sudah mulai terasa kasar dan tidak halus lagi.
Keterlambatan dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi tentunya akan berefek langsung pada kinerja transmisi itu sendiri sehingga kemungkian transmisi jebol dijalan secara tiba-tiba sangatlah besar. Oleh karena itu, lakukan segera perbaikan meskipun kerusakan yang terjadi "terlihat" tidak parah dan tidak terlalu penting.
Hal terakhir yang perlu sobat lakukan dalam menjaga dan merawat transmisi manual mobil agar tetap awet dan nyaman selama digunakan adalah dengan menggunakan suku cadang yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan selalu mengunakan suku cadang genuine parts, terlebih untuk komponen-komponen bagian dalam transmisinya.
Menggunakan suku cadang yang berkualitas, tentu saja akan membuat awet dan tahan lama. Selain itu anda juga terhindar dari perkerjaan bongkar pasang transmisi yang berulang-ulang akibat menggunakan suku cadang palsu dan berkualitas rendah.
Namun begitu, biaya perawatan pada mobil bertransmisi manual yang jauh lebih murah dibanding mobil matik, kerap menjadi alasan banyak orang untuk memilih mobil bertransmisi manual.
Dalam hal perawatan transmisi manual sebenarnya terbilang tidak rumit karena transmisi manual tergolong komponen mobil yang terbilang awet asal perawatannya dilakukan dengan benar. Ya, transmisi manual merupakan komponen yang sifatnya mekanikal dan tidak ada campur tangan komputer layaknya mobil matik.
Hal inilah yang menjadi dasar mengapa perawatan pada transmisi manual lebih murah dibanding dengan mobil matik. Berikut adalah beberapa hal penting yang bisa Anda lakukan sebagai perwakilan dalam perawatan transmisi manual mobil Anda agar bisa tetap awet selama digunakan.
Ganti oli transmisi manual secara berkala.
Langkah awal sebagai bagian dari perawatan transmisi manual di mobil adalah dengan mengganti oli transmisi secara berkala. Umumnya, pihak produsen kendaraan kerap menganjurkan untuk melakukan penggantian oli transmisi manual setiap 40.000km dan kelipatannya, atau diganti setiap 2 tahun sekali mana yang dicapai lebih dahulu.
Seperti misalnya, jarak tempuh belum 40.000km tapi waktu pemakaian sudah 2 tahun, maka oli perlu diganti, begitupula sebaliknya, belum 2 tahun tapi sudah 40.000km, maka oli transmisi juga perlu diganti.
Namun begitu, untuk mencegah kerusakan dini, tetap lakukan pemeriksaan oli transmisi manual setiap 1 tahun sekali atau setiap jarak tempuh sudah masuk di 20.000km, pemeriksaan ini meliputi kuantitas oli serta kualitas oli yang ada dalam transmisi. Jika ditemukan bahwa kualitas atau kuantitas oli transmisi sudah berkurang atau menurun jauh, maka oli transmisi tetap perlu diganti.
Oli transmisi yang sudah melewati masa pakai tentunya akan mengalami peurunan kualitas dan kemampuan kerja. Jika dipaksakan untuk terus digunakan, maka lambat laun komponen gear dan bearing di dalam transmisi manual akan cepat rusak, oblak, hingga membuat transmisi susah masuk gigi atau macet.
Gunakan oli transmisi berkualitas baik.
Langkah selanjutnya dalam perawatan transmisi manual adalah dengan menggunakan oli transmisi berkualitas baik. Ciri penggunaan oli transmisi berkualitas baik adalah dengan memilih oli transmisi yang sudah direkomendasikan oleh pihak pabrikan atau yang setara dengan rekomendasi tersebut.
Oleh karena jenis dan merek mobil yang menggunakan transmisi manual ini sangat beragam, maka pastikan anda menggunakan oli rekomendasi yang sudah tertulis pada buku manual panduan pemilik kendaraan (owners manual book). Dengan begitu, anda sudah melakukan salah satu langkah untuk merawat transmisi manual dengan baik.
Kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan oli transmisi manual dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian transmisinya. Seperti misalnya, rekomendasi oli menentukan bahwa transmisi mobil anda memerlukan oli jenis GL4, namun anda menggunakan oli jenis GL5.
Kesalahan seperti ini, tentu saja akan berdampak pada kerusakan transmisi yang lebih cepat. Oleh karena itu selalu perhatikan oli yang direkomendasikan dan gunakan panduan tersebut sebagai acuan untuk memilih oli transmisi manual.
Atur setelan kopling yang sesuai rekomendasi pabrik.
Setelah memperhatikan penggantian oli secara berkala dan memilih oli transmisi manual yang berkualitas, langkah selajutnya sebagai cara merawat transmisi manual adalah dengan selalu memperhatikan kondisi setelan pedal kopling secara berkala.
Ya, setelan kopling, mempengaruhi saat proses pemindahan gigi transismisi. Tanpa setelan kopling yang baik dan tepat, maka proses pemindahan gigi transmisi tidak akan berjalan lancar, dan salah satu efeknya bisa mengakibatkan kerusakan pada transmisi.
Lakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling dan free play (jarak gerak bebas) pada pedal kopling secara teratur, setidaknya setiap 10.000km atau 6 bulan sekali. Jika ditemukan perubahan pada pedal kopling, maka lakukan penyetelan yang sesuai dengan rekomenasi penyetelan pda buku panduan pemilik.
Baca juga :
- Perbedaan transmisi manual dan otomatis pada mobil
- 10 Penyebab gigi persneling mobil susah masuk
- Ragam kerusakan pada transmisi manual yang kerap terjadi
Oper gigi dengan benar dan tepat
Cara mengoper gigi juga turut mempengaruhi awet atau tidaknya penggunaan transmisi manual di mobil anda. Selalu pastikan anda mengoper gigi dengan benar dan tepat sebelum melepas pedal kopling.
Tanda yang paling mudah untuk memastikan perpindahan gigi sudah tepat atau belum adalah suara "Klek" halus yang terdengar saat anda memasukkan gigi transmisi.
HIndari mengoper gigi transmisi dengan tergesa-gesa, karena selain dapat merusak gigi transmisi, perpindahan yang dilakukan tergesa-gesa juga bisa berkaibat gigi tidak mau masuk, dan tentu saja, ini membahayakan apabila dilakukan saat anda ingin menyalip kendaraan lain.
Segera perbaiki jika ada kebocoran oli atau jika ada gejala kerusakan dini
Cara perawatan transmisi manual mobil yang selanjutnya adalah dengan segera memperbaiki jika ada kebocoran oli transmisi atau jika ditemukan adaya gejala kerusakan dini seperti misalnya saat pindah gigi mulai terasa keras, atau ketika perpindahan gigi sudah mulai terasa kasar dan tidak halus lagi.
Keterlambatan dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi tentunya akan berefek langsung pada kinerja transmisi itu sendiri sehingga kemungkian transmisi jebol dijalan secara tiba-tiba sangatlah besar. Oleh karena itu, lakukan segera perbaikan meskipun kerusakan yang terjadi "terlihat" tidak parah dan tidak terlalu penting.
Gunakan suku cadang berkualitas.
Hal terakhir yang perlu sobat lakukan dalam menjaga dan merawat transmisi manual mobil agar tetap awet dan nyaman selama digunakan adalah dengan menggunakan suku cadang yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan selalu mengunakan suku cadang genuine parts, terlebih untuk komponen-komponen bagian dalam transmisinya.
Menggunakan suku cadang yang berkualitas, tentu saja akan membuat awet dan tahan lama. Selain itu anda juga terhindar dari perkerjaan bongkar pasang transmisi yang berulang-ulang akibat menggunakan suku cadang palsu dan berkualitas rendah.