Akibat tali kipas terlalu kencang atau terlalu kendor
Tali kipas atau sering disebut fan belt nyatanya juga tetap memerlukan perhatian dan pemeriksaan berkala. Meskipun kesannya sepele, kelalaian dalam perawatan tali kipas juga bisa merugikan, terlebih jika kerusakan akibat tali kipas ini terjadi di waktu yang kurang kondusif, seperti misalnya ketika malam hari saat perjalanan jauh. Ya, dalam pelaksanaannya, perawatan tali kipas hanya terdiri dari pemeriksaan dan penyetelan.
Pemeriksaan tali kipas umumnya dilakukan dengan memperhatikan kondisi tali kipas itu sendiri, apakah karet tali kipas dalam kondisi masih elastis, sudah keras, atau bahkan retak-retak. Jika dalam pemeriksaan fisik tali kipas sudah tidak bagus, maka penggantian tali kipas dengan yang baru sebaiknya segera dilakukan.
Hal yang kerap sedikit membuat ragu adalah masalah penyetelan tali kipas. Jika kendaraan sudah mengadopsi tali kipas dengan sistem penyetelan otomatis, maka hal ini tentu tidak menjadi masalah.
Namun, jika ternyata masih menggunakan sistem penyetelan manual, kesalahan dalam penyetelan bisa memberikan akibat buruk bagi tali kipas itu sendiri atau bagi komponen yang terkait dengan tali kipas tersebut.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait akibat tali kipas teralu kencang atau terlalu kendor pada mesin.
Tali kipas yang terlalu kencang secara otomatis akan memberikan beban lebih pada tali kipas itu sendiri serta pada bantalan dan bearing tempat tali kipas itu terhubung. Di mobil, umumnya kita akan menemukan bahwa tali kipas akan terhubung dengan alternator, waterpump, serta crankshaft pulley.
Jika tali kipas di setel terlalu kencang, maka dampaknya akan cepat merusak bearing waterpump dan bearing alternator. Kerusakan bearing akibat penyetelan terlalu kencang kerap ditandai dengan bunyi mendengung yang jika dibiarkan terlalu lama maka bearing bisa rusak dan jebol.
Selain bearing yang rusak atau jebol, tali kipas yang di setel terlalu kencang juga menjadi cepat rusak karena tali kipas terlalu tegang sehingga lebih mudah kaku dan cepat putus.
Jika tali kipas disetel terlalu kendor juga bisa berakibat buruk, terutama pada tali kipasnya itu sendiri. Tali kipas yang kendor bisa mengakibatkan tali kipas menjadi selip diantara pulley masing-masing komponen. Oleh karena tali kipas mengalami selip, maka ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yaitu:
Baca juga :
Jika pada alternator, dapat menyebabkan sistem pengisian aki bermasalah akibat putaran rotor tidak stabil, jika pada waterpump dapat membuat aliran cairan pendingin mesin menjadi tidak lancar sehingga memungkinkan terjadinya overheat.
Oleh karena itu, lakukanlah penyetelan tali kipas sesuai dengan ukuran yang sudah di rekomendasikan oleh pihak pabrikan, tidak boleh terlalu kencang ataupun terlalu kendor, karena masing-masing efek tetap memberikan dampak buruk bagi tali kpas dan komponennya itu sendiri.
Pemeriksaan tali kipas umumnya dilakukan dengan memperhatikan kondisi tali kipas itu sendiri, apakah karet tali kipas dalam kondisi masih elastis, sudah keras, atau bahkan retak-retak. Jika dalam pemeriksaan fisik tali kipas sudah tidak bagus, maka penggantian tali kipas dengan yang baru sebaiknya segera dilakukan.
Hal yang kerap sedikit membuat ragu adalah masalah penyetelan tali kipas. Jika kendaraan sudah mengadopsi tali kipas dengan sistem penyetelan otomatis, maka hal ini tentu tidak menjadi masalah.
Namun, jika ternyata masih menggunakan sistem penyetelan manual, kesalahan dalam penyetelan bisa memberikan akibat buruk bagi tali kipas itu sendiri atau bagi komponen yang terkait dengan tali kipas tersebut.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait akibat tali kipas teralu kencang atau terlalu kendor pada mesin.
Akibat tali kipas terlalu kencang
Tali kipas yang terlalu kencang secara otomatis akan memberikan beban lebih pada tali kipas itu sendiri serta pada bantalan dan bearing tempat tali kipas itu terhubung. Di mobil, umumnya kita akan menemukan bahwa tali kipas akan terhubung dengan alternator, waterpump, serta crankshaft pulley.
Jika tali kipas di setel terlalu kencang, maka dampaknya akan cepat merusak bearing waterpump dan bearing alternator. Kerusakan bearing akibat penyetelan terlalu kencang kerap ditandai dengan bunyi mendengung yang jika dibiarkan terlalu lama maka bearing bisa rusak dan jebol.
Selain bearing yang rusak atau jebol, tali kipas yang di setel terlalu kencang juga menjadi cepat rusak karena tali kipas terlalu tegang sehingga lebih mudah kaku dan cepat putus.
Akibat tali kipas terlalu kendor
Jika tali kipas disetel terlalu kendor juga bisa berakibat buruk, terutama pada tali kipasnya itu sendiri. Tali kipas yang kendor bisa mengakibatkan tali kipas menjadi selip diantara pulley masing-masing komponen. Oleh karena tali kipas mengalami selip, maka ada dua kemungkinan yang bisa terjadi yaitu:
Muncul bunyi mendecit saat mesin berputar
Tali kipas teralu kendor menyebabkan tali kipas menjadi selip sehingga akan menimbulkan bunyi mendecit. Selain bunyi mendecit, tali kipas juga menjadi lebih panas dan cepat rusak karena ia akan mengeras dan tidak elastis lagi.Baca juga :
Kerja alternator dan waterpump tidak maksimal
Selain rusaknya tali kipas, tali kipas terlalu kendor juga dapat mempengaruhi kerja dari komponen waterpump serta alternator.Jika pada alternator, dapat menyebabkan sistem pengisian aki bermasalah akibat putaran rotor tidak stabil, jika pada waterpump dapat membuat aliran cairan pendingin mesin menjadi tidak lancar sehingga memungkinkan terjadinya overheat.
Oleh karena itu, lakukanlah penyetelan tali kipas sesuai dengan ukuran yang sudah di rekomendasikan oleh pihak pabrikan, tidak boleh terlalu kencang ataupun terlalu kendor, karena masing-masing efek tetap memberikan dampak buruk bagi tali kpas dan komponennya itu sendiri.