Tanda-tanda mobil perlu turun mesin
Turun mesin atau overhoul umumnya membutuhkan biaya yang cukup mahal. Selain biaya jasa perbaikan, harga spare part yang perlu diganti juga umumnya ikut mahal. Hal ini memang tidak bisa dikesampingkan karena bagian dalam mesin membutuhkan komponen yang berkualitas agar masa peggunaannya kembali bisa bertahan lama.
Secara umum, turun mesin biasanya dilakukan saat mobil sudah lebih dari 10 tahun penggunaan. Hal ini adalah wajar karena komponen-komponen dalam mesin akan mengalami keausan dan kerusakan.
Namun begitu, ada pula kerusakan-kerusakan mesin yang bisa terjadi akibat kelalaian dalam hal perawatan kendaraan, sehingga belum lebih dari 10 tahun penggunaan mesin sudah harus diturunkan.
Nah, pada artikel akli ini, ombro akan berbagi informasi masalah mobil terkait tanda-tanda mobil harus turun mesin. Simak infonya dibawah berikut ini.
Tanda-tanda mobil perlu turun mesin yang paling umum adalah saat asap knalpot berwarna putih tebal keluar dari knalpot dan terus menerus terjadi (tidak sesekali saja). Asap knalpot berwarna putih ini menandakan bahwa oli mesin ikut terbakar di dalam ruang bakar.
Sebagai imbas akibat oli mesin ikut terbakar, maka oli mesin kerap berkurang pada tempo waktu terntentu, sehingga tidak jarang kita perlu secara rutin untuk menambahkan oli mesin. Penyebab umum biasanya terjadi akibat seal klep bocor oli atau ring oli mesin sudah aus. Jika asap knalpot berwarna putih terus menerus muncul, hal ini merupakan tanda-tanda mobil perlu turun mesin.
Hal selanjutnya yang bisa menjadi tanda-tanda mobil perlu turun mesin adalah saat suara mesin terdengar lebih berisik dan kasar. Umumnya, mesin akan berbunyi "tek-tek" atau "tok-tok" yang cukup nyaring saat putaran mesin dalam kondisi idling. Suara berisik yang muncul ini semakin lama akan semakin kencang saat mesin di gas atau di akselerasi.
Bunyi-bunyian berisik dan kasar pada mesin, umumnya terjadi akibat adanya keausan pada komponen-komponen mesin yang berputar seperti contohnya pada bearing crankshaft yang sudah aus atau conrod bearing yang sudah cacat.
Kondisi aus dan cacat pada bearing-bearing tersebut kerap menimbulkan bunyi-bunyi nyaring seperti yang sudah disampaikan diatas, sehingga untuk memperbaikinya mobil perlu turun mesin.
Tanda-tanda lainnya jika mobil harus turun mesin adalah saat busi selalu basah oli mesin. Normalnya busi selalu kering dan tidak basah oleh oli mesin, namun jika pada tiap-tiap penggantian busi terlihat bahwa busi selalu basah oli, hal ini bisa menjadi penanda bahwa mobil harus turun mesin.
Namun, khusus untuk busi basah oli ini, tetap diperlukan pemeriksaan terhadap seal businya. Jika seal busi bocor, maka gantilah terlebih dahulu sealnya sebelum memutuskan untuk turun mesin. Dan jika selama penggunaan busi masih tetap basah oli meskipun seal busi sudah baru, maka ini bisa menjadi tanda mobil harus turun mesin.
Mesin mati medadak dan macet saat dikendarai bisa menjadi tanda-tanda mobil harus turun mesin. Memang ada banyak penyebab mesin mati mendadak, namun umumnya rata-rata mesin mobil yang mati mendadak kerap memerlukan tindakan turun mesin untuk memperbaikinya.
Berikut beberapa penyebab mesin mati mendadak yang bisa mengakibatkan mobil harus turun mesin.
Baca juga :
Tanda-tanda mobil harus turun mesin selanjutnya adalah saat air radiator bercampur oli mesin atau sebaliknya (oli mesin bercampur air radiator). Masalah ini umumnya kerap terjadi akibat mesin mengalami overheat. Overheat yang terjadi membuat silinder kepala (cylinder head) mengalami kebengkokan.
Akibatnya, lubang saluran antara oli mesin dan radiator akan terbuka dan cairan di dalamnya akan saling mengisi. Disinilah terjadi pencampuran antara air raditaor dengan oli mesin. Jika rembesan lebih kuat ke air radiator, maka kita akan melihat air radiator berminyak dan ada gumpalan oli mesin.
Sedangkan jika rembesan lebih kuat ke oli mesin, maka oli mesin akan berubah warnanya menjadi seperti susu dan olinya juga menjadi lebih encer. Jika kondisi ini yang berlaku dikendaraan, maka inilah tanda-tanda bahwa mobil sudah harus turun mesin.
Selain air radiator bercampur oli mesin, cylinder head yang bengkok juga kerap menyebabkan bocor oli yang muncul diantara silinder blok dengan cylinder head. Oli yang bocor ini akan muncul diantara kedua komponen tersebut sehingga jika tampak oli rembes diantara komponen ini, maka ini bis a menjadi tanda-tanda mobil harus turun mesin.
Secara umum, turun mesin biasanya dilakukan saat mobil sudah lebih dari 10 tahun penggunaan. Hal ini adalah wajar karena komponen-komponen dalam mesin akan mengalami keausan dan kerusakan.
Namun begitu, ada pula kerusakan-kerusakan mesin yang bisa terjadi akibat kelalaian dalam hal perawatan kendaraan, sehingga belum lebih dari 10 tahun penggunaan mesin sudah harus diturunkan.
Nah, pada artikel akli ini, ombro akan berbagi informasi masalah mobil terkait tanda-tanda mobil harus turun mesin. Simak infonya dibawah berikut ini.
1. Asap knalpot berwarna putih tebal
Tanda-tanda mobil perlu turun mesin yang paling umum adalah saat asap knalpot berwarna putih tebal keluar dari knalpot dan terus menerus terjadi (tidak sesekali saja). Asap knalpot berwarna putih ini menandakan bahwa oli mesin ikut terbakar di dalam ruang bakar.
Sebagai imbas akibat oli mesin ikut terbakar, maka oli mesin kerap berkurang pada tempo waktu terntentu, sehingga tidak jarang kita perlu secara rutin untuk menambahkan oli mesin. Penyebab umum biasanya terjadi akibat seal klep bocor oli atau ring oli mesin sudah aus. Jika asap knalpot berwarna putih terus menerus muncul, hal ini merupakan tanda-tanda mobil perlu turun mesin.
2. Suara mesin berisik dan kasar
Hal selanjutnya yang bisa menjadi tanda-tanda mobil perlu turun mesin adalah saat suara mesin terdengar lebih berisik dan kasar. Umumnya, mesin akan berbunyi "tek-tek" atau "tok-tok" yang cukup nyaring saat putaran mesin dalam kondisi idling. Suara berisik yang muncul ini semakin lama akan semakin kencang saat mesin di gas atau di akselerasi.
Bunyi-bunyian berisik dan kasar pada mesin, umumnya terjadi akibat adanya keausan pada komponen-komponen mesin yang berputar seperti contohnya pada bearing crankshaft yang sudah aus atau conrod bearing yang sudah cacat.
Kondisi aus dan cacat pada bearing-bearing tersebut kerap menimbulkan bunyi-bunyi nyaring seperti yang sudah disampaikan diatas, sehingga untuk memperbaikinya mobil perlu turun mesin.
3. Busi selalu basah oli
Tanda-tanda lainnya jika mobil harus turun mesin adalah saat busi selalu basah oli mesin. Normalnya busi selalu kering dan tidak basah oleh oli mesin, namun jika pada tiap-tiap penggantian busi terlihat bahwa busi selalu basah oli, hal ini bisa menjadi penanda bahwa mobil harus turun mesin.
Namun, khusus untuk busi basah oli ini, tetap diperlukan pemeriksaan terhadap seal businya. Jika seal busi bocor, maka gantilah terlebih dahulu sealnya sebelum memutuskan untuk turun mesin. Dan jika selama penggunaan busi masih tetap basah oli meskipun seal busi sudah baru, maka ini bisa menjadi tanda mobil harus turun mesin.
4. Mesin mati mendadak dan macet
Mesin mati medadak dan macet saat dikendarai bisa menjadi tanda-tanda mobil harus turun mesin. Memang ada banyak penyebab mesin mati mendadak, namun umumnya rata-rata mesin mobil yang mati mendadak kerap memerlukan tindakan turun mesin untuk memperbaikinya.
Berikut beberapa penyebab mesin mati mendadak yang bisa mengakibatkan mobil harus turun mesin.
- Timing belt atau timing chain putus
- Overheat karena air radiator habis
- Mesin macet akibat kehabisan oli
- Mesin kemasukan air sehingga terjadi water hammer
Baca juga :
- Akibat oli mesin kurang dan tanda-tandanya
- Penyebab mobil keluar asap putih saat dipanaskan
- 5 Penyebab turun mesin mobil yang perlu anda ketahui
5. Air radiator bercampur oli mesin atau sebaliknya
Tanda-tanda mobil harus turun mesin selanjutnya adalah saat air radiator bercampur oli mesin atau sebaliknya (oli mesin bercampur air radiator). Masalah ini umumnya kerap terjadi akibat mesin mengalami overheat. Overheat yang terjadi membuat silinder kepala (cylinder head) mengalami kebengkokan.
Akibatnya, lubang saluran antara oli mesin dan radiator akan terbuka dan cairan di dalamnya akan saling mengisi. Disinilah terjadi pencampuran antara air raditaor dengan oli mesin. Jika rembesan lebih kuat ke air radiator, maka kita akan melihat air radiator berminyak dan ada gumpalan oli mesin.
Sedangkan jika rembesan lebih kuat ke oli mesin, maka oli mesin akan berubah warnanya menjadi seperti susu dan olinya juga menjadi lebih encer. Jika kondisi ini yang berlaku dikendaraan, maka inilah tanda-tanda bahwa mobil sudah harus turun mesin.
6. Bocor oli mesin diantara silinder blok dan kepala silinder
Selain air radiator bercampur oli mesin, cylinder head yang bengkok juga kerap menyebabkan bocor oli yang muncul diantara silinder blok dengan cylinder head. Oli yang bocor ini akan muncul diantara kedua komponen tersebut sehingga jika tampak oli rembes diantara komponen ini, maka ini bis a menjadi tanda-tanda mobil harus turun mesin.