Pengertian, fungsi, dan cara kerja exhaust brake
Sesuai namanya, exhaust brake adalah sistem rem yang dipasang dibagian exhaust sebuah mesin yang merupakan sebuah saluran sisa gas buang dari mesin dan umum dikenal sebagai knalpot. Oleh karenanya, tak jarang orang mengenal exhaust brake ini sebagai rem knalpot.
Umumnya, exhaust brake banyak ditemukan pada kendaran-kendaraan yang menggunakan mesin diesel. Selain itu, exhaust brake ini juga lebih banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan angkut berkapasitas besar seperti truk dan bus.
Mungkin saja sistem exhaust brake ini terdengar asing di telinga orang awam, namun bagi para pengemudi truk atau bus, istilah exhaust brake ini merupakan istilah yang akrab di telinga mereka. Pasalnya, hampir dalam kesehariannya, mereka kerap menggunakan perangkat pada sistem exhaust brake ini.
Salah satu tanda sistem exhaust brake ini bekerja adalah terdengarnya suara desis angin yang cukup keras saat bus atau truk sedang mengurangi laju kendaraannya baik saat jala menuruni bukit atau saat melaju di kemacetan.
Lantas apa sih exhaust brake itu, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang apa itu exhaust brake, fungsi dan cara kerjanya. Simak infonya dibawah berikut ini...
Exhaust brake adalah salah satu cara melakukan pengereman pada kendaraan yang dilakukan dengan cara menutup saluran gas buang sehingga tekanan di dalam ruang bakar naik dan menjadi lebih besar. Karena tekanan di dalam ruang bakar meningkat, hal ini akan menyebabkan gerakan naik turun piston menjadi tertahan. Akibatnya putaran mesin dan kecepatan kendaraan juga akan berkurang.
Pada kendaraan yang menggunakan exhaust brake ini, kita bisa melihat adanya sebuah katup yang dapat dioperasikan melalui sebuah saklar dalam kabin pengemudi. Ketika saklar diaktifkan, maka katup akan menutup saluran knalpot sehingga kecepatan mesin akan berkurang dengan sendirinya, begitu pula dengan kecepatan kendaraan.
Sejatinya, exhaust brake adalah peranti rem tambahan yang bertujuan untuk mengurangi laju kendaraan dan bukan untuk menghentikan kendaraan secara total. Jadi, exhaust brake ini hanya menunjang kinerja sistem pengereman utama.
Tentu yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa sistem pengereman utama perlu ditunjang dengan exhaust brake? Salah satu alasan utamanya adalah karena kendaraan besar seperti truk dan bus membutuhkan energi pengereman yang sangat besar untuk menghentikan laju kendaraan, terlebih ketika sedang membawa muatan penuh.
Jika energi pengereman yang besar hanya dibebankan pada sistem pengereman utama, maka sistem pengereman utama akan cepat jebol dan rusak karena tak sanggup menahan beban besar. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban kerja yang dipukul sistem rem utama, maka ditambahkanlah sistem exhaust brake.
Secara garis besar, cara kerja exhaust brake ini sangatlah sederhana. Cukup dengan mengaktifkan saklar exhaust brake ke posisi ON, maka katup exhaust brake akan bekerja untuk menutup saluran exhaust di knalpot.
Namun begitu, agar exhaust brake ini dapat bekerja ada beberapa kondisi yang wajib dipenuhi yaitu
Baca juga :
Saat saklar exhaust brake pada posisi ON, pedal kopling dan pedal gas juga tidak di tekan, serta tuas transmisi dalam posisi masuk gigi, maka listrik akan mengalir dari aki ke vacuum solenoid valve.
Katup pada vacuum solenoid valve akan terbuka sehingga udara vacuum yang dihasilkan dari vacuum pump (biasanya ada di bagian belakang alternator) akan menarik membran yang ada di vacuum chamber.
Karena membran dalam vacuum cahmber tertarik maka ha ini akan menarik tuas pada exhaust brake sehingga katup pada exhaust brake menutup saluran knalpot. Akibatnya tekanan gas buang yang mengalir akan terhenti dan menyebabkan tekanan didalam ruang bakar mesin akan meningkat.
Saat tekanan meningkat, maka gerakan naik turun piston akan melambat akibat adanya tekanan ini. Hal inilah yang menyebabkan kecepatan putaran mesin dan kecepatan kendaraan akan langsung berkurang saat itu juga.
Umumnya, exhaust brake banyak ditemukan pada kendaran-kendaraan yang menggunakan mesin diesel. Selain itu, exhaust brake ini juga lebih banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan angkut berkapasitas besar seperti truk dan bus.
Mungkin saja sistem exhaust brake ini terdengar asing di telinga orang awam, namun bagi para pengemudi truk atau bus, istilah exhaust brake ini merupakan istilah yang akrab di telinga mereka. Pasalnya, hampir dalam kesehariannya, mereka kerap menggunakan perangkat pada sistem exhaust brake ini.
Salah satu tanda sistem exhaust brake ini bekerja adalah terdengarnya suara desis angin yang cukup keras saat bus atau truk sedang mengurangi laju kendaraannya baik saat jala menuruni bukit atau saat melaju di kemacetan.
Lantas apa sih exhaust brake itu, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang apa itu exhaust brake, fungsi dan cara kerjanya. Simak infonya dibawah berikut ini...
Apa itu exhaust brake?
Exhaust brake adalah salah satu cara melakukan pengereman pada kendaraan yang dilakukan dengan cara menutup saluran gas buang sehingga tekanan di dalam ruang bakar naik dan menjadi lebih besar. Karena tekanan di dalam ruang bakar meningkat, hal ini akan menyebabkan gerakan naik turun piston menjadi tertahan. Akibatnya putaran mesin dan kecepatan kendaraan juga akan berkurang.
Pada kendaraan yang menggunakan exhaust brake ini, kita bisa melihat adanya sebuah katup yang dapat dioperasikan melalui sebuah saklar dalam kabin pengemudi. Ketika saklar diaktifkan, maka katup akan menutup saluran knalpot sehingga kecepatan mesin akan berkurang dengan sendirinya, begitu pula dengan kecepatan kendaraan.
Fungsi exhaust brake
Sejatinya, exhaust brake adalah peranti rem tambahan yang bertujuan untuk mengurangi laju kendaraan dan bukan untuk menghentikan kendaraan secara total. Jadi, exhaust brake ini hanya menunjang kinerja sistem pengereman utama.
Tentu yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa sistem pengereman utama perlu ditunjang dengan exhaust brake? Salah satu alasan utamanya adalah karena kendaraan besar seperti truk dan bus membutuhkan energi pengereman yang sangat besar untuk menghentikan laju kendaraan, terlebih ketika sedang membawa muatan penuh.
Jika energi pengereman yang besar hanya dibebankan pada sistem pengereman utama, maka sistem pengereman utama akan cepat jebol dan rusak karena tak sanggup menahan beban besar. Oleh karena itu, untuk mengurangi beban kerja yang dipukul sistem rem utama, maka ditambahkanlah sistem exhaust brake.
Cara kerja exhaust brake
Secara garis besar, cara kerja exhaust brake ini sangatlah sederhana. Cukup dengan mengaktifkan saklar exhaust brake ke posisi ON, maka katup exhaust brake akan bekerja untuk menutup saluran exhaust di knalpot.
Namun begitu, agar exhaust brake ini dapat bekerja ada beberapa kondisi yang wajib dipenuhi yaitu
- Posisi tuas transmisi harus dalam posisi masuk gigi
- Kendaraan harus dalam kondisi melaju diatas 10km/jam
- Pedal gas dan pedal kopling tidak boleh ditekan
- Switch exhaust brake sudah dalam posisi ON
Baca juga :
Berikut alur singkat cara kerja exhaust brake
Saat saklar exhaust brake pada posisi ON, pedal kopling dan pedal gas juga tidak di tekan, serta tuas transmisi dalam posisi masuk gigi, maka listrik akan mengalir dari aki ke vacuum solenoid valve.
Katup pada vacuum solenoid valve akan terbuka sehingga udara vacuum yang dihasilkan dari vacuum pump (biasanya ada di bagian belakang alternator) akan menarik membran yang ada di vacuum chamber.
Karena membran dalam vacuum cahmber tertarik maka ha ini akan menarik tuas pada exhaust brake sehingga katup pada exhaust brake menutup saluran knalpot. Akibatnya tekanan gas buang yang mengalir akan terhenti dan menyebabkan tekanan didalam ruang bakar mesin akan meningkat.
Saat tekanan meningkat, maka gerakan naik turun piston akan melambat akibat adanya tekanan ini. Hal inilah yang menyebabkan kecepatan putaran mesin dan kecepatan kendaraan akan langsung berkurang saat itu juga.