Mengapa celah katup harus disetel? Ini jawabannya...

Saat mesin hidup, mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak, bergesekkan, dan mendapatkan panas serta gaya dari berbagai arah. Komponen-komponen mekanisme katup ini lama kelamaan akan aus, khususnya pada bagian yang bersinggungan secara langsung yaitu pada rocker arm dan dudukannya.

Perlahan-lahan, kondisi tersebut akan mengubah ukuran celah katup secara signifikan. Semakin besar keausan yang terjadi, semakin besar pula celah katup yang ditimbulkannya. Kondisi ini tentunya bisa membuat akibat yang kurang baik bagi mesin. Baca: Akibat dan efek setelan celah katup tidak tepat.

 mekanisme katup yang ada di mesin akan bergerak Mengapa celah katup harus disetel? Ini jawabannya...

Untuk sebagian jenis mesin mobil yang beredar saat ini, memang masih ada yang membutuhkan penyetelan celah katup. Penyetelan celah katup ini umumnya dilakukan secara rutin di rentang jarak tempuh 5.000 hingga 10.000 kilometer.

Ada yang penyetelannya dilakukan saat mesin panas dan ada pula penyetelan celah katup yang dilakukan saat mesin dingin. Kondisi ini sangat tergantung dari jenis mesin serta referensi yang diterbitkan oleh produsen pembuat mobil melalui service manual booknya.

Lantas kenapa celah katup harus di setel? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan memberikan informasi seputar alasan mengapa celah katup harus di setel secara rutin

1. Menjaga mesin agar selalu dalam kondisi prima


Alasan pertama sebagai jawaban tentang mengapa celah katup harus disetel secara periodik adalah untuk menjaga mesin agar selalu dalam kondisi prima. Oleh karenanya, penyetelan celah katup menjadi salah satu pekerjaan yang umumnya ada dan dilakukan pada saat tune up mesin.

Sebagai gambaran, mesin dengan kondisi prima akan menghasilkan tenaga yang optimal dan penggunaan bahan bakar yang efisien. Selain itu, kondisi mesin yang prima juga akan menghasilkan suara mesin yang halus, tenang dan tidak kasar saat digeber di berbagai kondisi kecepatan (rpm ) mesin.

Jika celah katup tidak di setel secara periodik, celah katup secara umum akan semakin renggang. Akibatnya, di mesin akan muncul suara kasar "kletek-kletek" sehingga membuat rasa tidak nyaman selama kita mengemudikan mobil tersebut.

Celah katup yang terlalu renggang juga akan membuat performa dan tenaga mesin menurun. Hal ini terjadi akibat dari waktu terbukanya katup yang menjadi lebih lambat.

Keterlambatan katup untuk terbuka (baik pada katup intake ataupun katup ekshaust) akan membuat waktu pembakaran (ignition timing) menjadi tidak tepat. Hal ini menyebabkan tenaga yang dihasilkan mesin dari hasil pembakaran menjadi tidak maksimal. Hal ini pulalah yang akhirnya turut membuat performa mesin turun ketika celah katup dalam kondisi renggang.

Baca juga :


2. Mencegah kerusakan mekanisme katup


Alasan kedua tentang mengapa celah katup harus disetel secara periodik adalah untuk mencegah kerusakan pada mekanisme katup. Celah katup yang kondisinya renggang akan memperbesar ketukan yang terjadi diantara batang katup dan rocker arm.

Jika daya ketuk yang besar ini ditambah dengan kecepatan putaran (rpm) mesin, maka hal tersebut bisa mengakibatkan beragam kerusakan pada valve mekanismenya, diantaranya adalah :
  • Ujung baut penyetel (yang bertumbukan dengan ujung katup) akan melebar dan rusak
  • Ujung katup juga akan melebar dan rusak.
  • Pada beberapa kejadian, rocker arm (pelatuk) akan patah.
  • Seating katup menjadi lebih lebar sehingga resiko bocor kompresi menjadi lebih besar.
  • Rocer shaft akan tergores, baret dan menyebabkan rocker arm macet.
  • Dan lain-lain.

Dengan melakukan penyetelan celah katup secara periodik, resiko yang diakibatkan oleh celah katup yang terlalu renggang ini bisa diminimalisir sehingga dapat mencegah kerusakan pada mekanisme katup secara keseluruhan.