Kerusakan akibat timing belt putus pada mesin mobil

Timing belt merupakan salah satu komponen vital pada mesin mobil. Timing belt berfungsi untuk menyambungkan putaran crankshaft (terhubung dengan piston) dengan putaran camshaft (terhubung dengan katup / valve) sehingga proses siklus dan langkah kerja mesin bisa bekerja dengan benar.

Oleh karena perannya yang teramat penting bagi mesin, maka perawatan terhadap timing belt ini tidak boleh diabaikan. Bahkan, kesalahan saat pemasangan timing belt (lompat gigi timing belt, kendor, atau terlalu kencang) dapat mengakibatkan mesin menjadi tidak bertenaga, berbunyi dan terasa tidak nyaman saat digunakan.

Lantas bagaimana jika sampai terjadi timing belt putus ? Sebagai gambaran, kerusakan fatal pada mesin akibat timing belt putus ini akan terasa parah pada mesin-mesin yang betipe over bore (langkah piston lebih pendek dari diameter piston) yang memiliki dome ruang bakar rendah.

Timing belt merupakan salah satu komponen vital pada mesin mobil Kerusakan akibat timing belt putus pada mesin mobil

Sedangkan pada mesin bertipe over stroke (langkah piston lebih panjang daripada diameter piston) dengan dome ruang bakar tinggi, umumnya, ketika timing belt putus tidak sampai merusak komponen dalam mesin.

Sehingga, cukup dengan hanya mengganti timing beltnya saja beserta bearing idler maka mesin masih bisa berfungsi kembali dengan normal. Contoh mesin mobil yang seperti ini bisa ditemukan pada mesin 4G15 1500cc milik Mitsubishi Lancer Dan Gan SOHC karburator.

Untuk mesin-mesin mobil masa kini yang lebih mementingkan akselerasi, mengakibatkan penggunaan mesin tipe over bore sehingga dampak kerusakan akibat timing belt putus akan sangat terasa.

Nah, artikel berikut akan memaparkan apa saja kerusakan dan akibat yang terjadi jika timing belt putus. Berikut macam-macam kerusakan akibat timing belt putus pada mesin mobil.


1. Valve (katup) bengkok


Kerusakan pertama yang kerap muncul akibat timing belt putus adalah valve (katup) mengalami kebengkokan akibat bertumbukan dengan piston. Ya, timing belt putus mengakibatkan putaran antara crankshaft dengan camsahft menjadi tidak lagi sesuai.

Akibatnya posisi dan langkah kerja piston serta valve pada masing-masing silinder mesin tidak lagi sesuai dan seirama. Kondisi ini akan menyebabkan tumbukan anatara piston dengan valve (katup).

Oleh karena gaya dan tenaga inersia yang terjadi pada crankshaft dan camsahaft saat mesin berputar, maka tumbukan keras antara piston dengan valve dapat menyebabkan kebengkokan pada valve dan membuat putaran camsahft menjadi macet.


2. Piston retak atau pecah


Selain valve yang bengkok, timing belt putus juga akan meyebabkan piston mengalami retak atau bahkan pecah. Umumnya, piston terbuat dari alumunium alloy yang sudah diperkuat. Meskipun begitu, ketika terjadi tumbukan antara piston dengan valve, maka umumnya piston akan mengalami retak dan pecah pada bagian yang bertumbukan dengan valve.


3. Connecting rod (stang seher) bengkok


Kerusakan akibat timing belt putus pada mesin mobil juga kerap membuat satu atau sebagian connecting rod (stang seher) mengalami kebengkokan. Meskipun begitu, untuk kasus timing belt putus ini memang tidak banyak yang sampai membuat stang seher bengkok, namun kerusakan ini pernah ditemukan.

Baca juga :



4. Rocker arm (pelatuk) patah


Kerusakan akibat timing belt putus selanjutnya yang kerap menimpa mesin adalah rocker arm (pelatuk) patah. Rocker arm berfungsi untuk menekan valve agar valve dapat terbuka. Jika timing belt putus, maka rocker arm ini akan patah akibat tertekan oleh camshaft dan valve (katup) itu sendiri.

Rocker arm yang patah akibat timing belt putus ini lebih banyak ditemukan pada mesin-mesin diesel yang menggunakan timing belt seperti pada mitsubishi L300 atau triton yang menggunakan mesin 4D56.


5. Ruang bakar pada cyilinder head cacat hingga retak


Kerusakan akibat timing belt putus yang terakhir ombro ketahui adalah ruang bakar pada cylinder head mengalami cacat hingga retak yang retakannya dapat tembus hingga water jacket pada cylinder head.

Kerusakan ini umumnya teradi akibat pecahan pada piston atau dari katup terus terkompresi dalam silinder mesin sehingga menumbuk dinding-dinding dan kubah pada ruang bakar yang ada di cylinder head. Jika kondisi ini yang terjadi, maka umumnya dilakukan penggantian cylinder head assy.


Kerusakan yang timbul akibat timing belt putus seperti pada contoh diatas, umumnya mengharuskan perbaikan turun mesin (engine overhoul) guna memastikan pemeriksaan yang menyeluruh terhadap kerusakan yang terjadi di dalam mesin.

Oleh karenanya, biaya yang harus dikeluarkan jika mesin mengalami timing belt putus ini tidaklah sedikit. Untuk jasa turun mesinnya saja berada di kisaran 2 juta hingga 4 juta (tergantung dari jenis mesin yang di kerjakan) belum lagi dengan gasket engine OH serta komponen-komponen mesin yang rusak akibat timing belt putus.

Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin seperti ini juga masuk dalam kategori "lama" sehingga biaya kendaraan pengganti untuk aktifitas anda juga bertambah.

Itulah dampak dan kerusakan akibat timing belt putus pada mesin mobil yang bisa terjadi dan tentunya sangat merugikan. Oleh karenanya, akan lebih baik jika kita sedikit lebih teliti dan rajin untuk memeriksakan kondisi timing belt mobil jika masa pemeriksaan dan perbaikannya sudah di perlukan

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil