5 Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil

Jika pada postingan sebelumnya ombro sudah membahas tentang 7 Penyebab tekanan kompresi rendah pada mobil, nah di artikel kali ini ombro akan melanjutkan pembahasan tentang tekanan kompresi mesin mobil yaitu tentang akibat yang ditimbulkan apabila tekanan kompresi rendah di mesin mobil.

Ya, tekanan kompresi pada mobil (baik itu untuk mobil bensin atau diesel) memegang peranan penting agar tenaga mesin yang dihasilkan saat proses pembakaran bisa terjadi lebih maksimal dan efisien. Pada masing-masing mesin mobil memiliki nilai tekanan kompresi mesin yang berbeda-beda. Untuk mesin bensin berkisar diantara 9-12 kg/cm2 sedangkan untuk mesin diesel berkisar diantara 22-40 kg/cm2.

Jika pada postingan sebelumnya ombro sudah membahas tentang  5 Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil

Untuk mengukur tekanan kompresi pada mesin mobil ini dibutuhkan sebuah alat bengkel yang disebut compression tester yang dipasangkan langsung ke ruang bakar (melepas busi untuk mesin bensin dan melepas nozzle untuk mesin diesel).

Dengan pengukuran ini, maka kita bisa menentukan apakah tekanan kompresi mesin mobil ini masih bagus, rendah, atau malah sudah naik. Perubahan tekanan kompresi ini tentunya akan berakibat kurang baik bagi mesin. Berikut adalah akibat tekanan kompresi rendah pada mobil.


1. Performa mesin tidak maksimal


Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil yang kerap dirasakan adalah menurunnya performa mesin secara keseluruhan. Istilah umumnya tenaga mesin ngempos dan terasa loyo serta tidak bertenaga.

Mengapa tekanan kompresi rendah bisa membuat tenaga mesin menjadi tidak maksimal? Ya, hal ini tentunya sangat dipengaruhi dari hasil pencampuran bahan bakar dan udara yang terjadi di ruang bakar.

Tekanan kompresi yang sesuai, tentunya akan membuat proses pencampuran bahan bakar menjadi lebih baik, tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar tersebut juga akan semakin banyak yang tentunya akan mempengaruhi tenaga hasil pembakaran.

Ketika tekanan kompresi rendah, maka hasil campuran bahan bakar dan udara tidak lagi sesuai serta hasil campurannya juga tidak lagi merata. Hal inilahyang akan menyebakan tenaga mesin yang dihasilkan setelah proses pembakaran akan menurun sehingga tenaga mesin akan terasa kurang bertenaga.


2. Mesin susah hidup


Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil yang selanjutnya akan dirasakan adalah mesin menjadi susah dihidupkan (distarter mau tapi tidak mau hidup). Kondisi ini umumnya terjadi pada mesin-mesin mobil yang tekanan kompresinya sudah sangat rendah.

Saat pertama kali mesin akan dihidupkan (seperti misalnya saat pagi hari), suhu dan temperatur mesin benar-benar masih dalam kondisi dingin. Disaat tersebut, komponen mesin (piston, ring piston, dinding silinder) yang berupa logam ini masih dalam posisi sedikit menyusut. Selain itu, temperatur pada ruang bakar juga dalam kondisi dingin.

Untuk mempercepat terjadinya proses pembakaran dari campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, salah satunya adalah dengan meningkatkan suhu dan temperatur dalam ruang bakar.

Saat tekanan kompresi normal, proses peningkatan temperatur pada ruang bakar menjadi lebih cepat dan lebih baik. Efeknya, akan mempermudah proses terciptanya pembakaran dalam ruang bakar.

Hal ini akan berbeda saat tekanan kompresii rendah. Mesin membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk meningkatkan temperatur dalam ruang bakar. Akibtanya, banyak mesin mobil yang susah dihidupkan saat tekanan kompresi di mesinnya sudah rendah.

Baca juga :


3. Oli mesin cepat berkurang


Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil yang juga kerap terjadi adalah oli mesin menjadi lebih cepat berkurang dan cepat habis. Masalah ini kerap dialami apabila penyebab tekanan kompresi rendah terjdai karena ring piston aus dan dinding silinder blok aus.

Ke ausan pada dinding silinder blok mesin serta ring piston akan menyebabkan proses pembilasan oli mesin yang menempel pada dinding silinder blok menjadi tidak sempurnan. Akibatnya, sisa-sisa oli mesin yang menempel pada dinding slinder blok tersebut akan ikut terbakar saat proses pembakaran berlangsung diruang bakar. Kondisi ini akan terus menerus terjadi selama mesin hidup.

Seiring lama waktu pemakaian, cepat atau lambat, olimesin akan berkurang dengan sendirinya karena terus menerus terbakar di dalam ruang bakar. Jika keausan yag terjadi tidak segera diperbaiki, maka kerusakan mesin akan cepat terjadi.


4. Muncul asap putih di knalpot.


Hal selanjutnya yang bisa terjadi akibat tekanan kompresi rendah pada mobil adalah munculnya asap putih di knalpot. Asap putih yang muncul di knalpot ini merupakan imbas akibat oli mesin yang ikut terbakar saat proses pembakaran di ruang bakar terjadi.

Semakin tebal asap putih yang keluar dari knalpot menandakan tekanan kompresi mobil sudah sangat rendah dan oli mesin sua terlalu banyak yangikut terbakar di ruang bakar. Kondisi ini tentunya juga akan mempercepat kerusakan pada mesin.


5. Mesin terasa pincang dan sinjal di rpm rendah.


Akibat tekanan kompresi rendah pada mobil yang terkahir ombro ketahui adalah mesin terasa pincang dan sinjal di rpm rendah. Ya, kalau kondisi ini umumnnya terjadi jika tekanan kompresi rendah hanya terjadi pada satu atau sebagian silinder mesin saja.

Seperti misalnya, tekanan kompresi rendah hanya terjadi pada silinder mesin no 1 saja akibat klepnya rusak, sedangkan untuk silinder lainnya (2,3,4,dst) tidak ada masalah. Ketika tekanan kompresi rendah hanya terjadi pada sebagian silinder mesin, maka kondisi mesin saat hidup akan terasa pincang dan sinjal di rpm rendah.

Hal ini terjadi karena tenaga mesin yang eharusnya dihasilkan oleh silinder no 1 tersebut tidak maksimal dan membuat ketidak seimbangan saat poros engkol berputar. Akibatnya mesin akan bergetar dan terasa pincang saat rpm rendah.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil