Pengertian alat ukur elektrik sendiri adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti hambatan listrik, kuat arus, daya listrik, beda potensial, dan lain-lainnya.
Namun dalam dunia otomotif alat ukur elektrik ini lebih cenderung dialamatkan kepada alat ukur yang bekerja secara elektrik (menggunakan listrik) dan digunakan untuk mengukur serta mendiagnosa kondisi mesin.
Beberapa contoh alat ukur elektrik yang digunakan tidak untuk mengukur nilai kelistrikan adalah timing light, dwell and tacho tester, dan gas analyzer. Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi seputar 8 macam alat ukur otomotif yang umum digunakan di bengkel mobil. Simak info 8 macam alat ukur elektrik dibawah ini...
1. Multimeter
Alat ukur elektrik pertama yang paling sering digunakan di bengkel mobil adalah multimeter. Multimeter kerap disebut denngan sebutan AVOmeter atau multitester. Multimeter memiliki beberapa fungsi diantaranya untuk mengukur arus listrik (Ampere), hambatan listrik (Ohm) dan tegangan listrik (Voltage).
Secara umum, multimeter terbagi menjadi dua model. Model analog yang menggunakan jarum analog dan model digital yang menggunakan tampilan angka digital. Dalam kemudahan, multimeter digital diangap lebih mudah dan lebih akurat dalam menampilkan hasil pengukuran.
2. Scanner Tools
Alat ukur elektrik yang paling sering digunakan dibengkel mobil berikutnya adalah Scanner tools. Fungsi scanner tools adalah untuk mendiagnosa sistem elektrik pada kendaraan, menampilkan data streaming, menghapus DTC yang muncul, melakukan inisialisasi sistem hingga rewrite ECU.
Scanner tool bisa digunakan untuk beberapa sistem pada kendaraan seperti EFI, Common rail, TCU, ABS ECU, dann lain-lainnya. Namun begitu, tiap-tiap merek mobil menggunakan scanner tool yang berbeda-beda karena tidak semua scanner tools bisa dipakai oleh semua merek mobil.
3. Timing light
Alat ukur elektrik berikutnya yang umum digunakan di bengkel mobil adalah Timing light. Fungsi timing light adalah untuk mengetahui posisi sudut dan waktu pengapian (ignition timing) secara "real-time" saat mesin hidup.
Umumnya, timing light berbentuk seperti senter dan dapat mengeluarkan cahaya stroboscopic berdasarkan denyut pulsa tegangan tinggi yang mengalir di kabel busi. Untuk penggunaannya kita hanya perlu mengarahkan cahaya stroboscopic ke pully crankshaft dan membaca sudut waktu pengapian yang tampak pada pulley saat mesin berputar.
Seiring dengan perkembangan teknologi di mobil, timing light kini lebih sering digunakan pada mobil mobil keluaran tahun 2010 ke bawah atau mobil bersistem injeksi namun masih menggunakan distributor.
4. Ampere meter
Alat ukur elektrik yang sering digunakan di bengkel mobil selanjutnya adalah ampere meter. Ampere meter yang satu ini dikhususkan untuk melakukan pengukuran arus output yang dihasilkan oleh alternator (dinamo ampere).
Ya, arus output dinamo ampere memiliki nilai arus yang cukup besar (setidaknya bisa lebih dari 60 ampere) dan pegukuran nilai ini tidak bisa dilakukan oleh multimeter. Dengan mengetahui arus output yang dihasilkan alternator maka kita bisa menentukan apakah alternator bisa bekerja dengan baik atau tidak.
5. Battery Tester
Alat ukur elektrik yang sering digunakan di bengkel mobil lainnya adalah battery tester. Fungsi battery tester ini adalah untuk mengukur tegangan battery, arus listrik, CCA, hingga menentukan kondisi battery seperti bagus, perlu di cas, atau harus diganti.
Selain itu, hasil pengukuran pada battery tester ini juga bisa di print secara langsung sehingga bisa lebih memberi keyakinan pada konsumen terhadap kondisi battery mobilnya.
6. Gas Analyzer
Alat ukur elektrik yang selanjutnya adalah gas analyzer. Gas analyzer ini berfungsi untuk mengukur kadar polutan yang dihasilkan oleh gas buang saat mesin hidup.
Gas analyzer ini akan menampilkan nilai kandungan yang ada pada gas buang dalam bentuk angka digital seperti misalnya oksigen (O2), carbon monoksida (CO), carbon dioksida (CO2), hidrocarbon (HC), dan lain-lain. Gas analyzer ini kerap digunakan sebagai alat uji emisi kendaraan bermotor.
7. Oscilloscope
Alat ukur elektrik yang terakhir umum digunakan di bengkel mobil adalah oscilloscope. Oscilloscope lebih banyak berfungsi ketika menangani trouble shooting yang terjadi pada sistem elekrik kendaraan seperti sistem EFI, common rail, khususnya untuk mendiagnosa arus dan teganngan yang dihasilkan dalam bentuk gelombang digital atau analog.
Hal ini dikarenakan oscilloscope memiliki banyak fungsi pengukuran elektrik seperti contohnya untuk :
- Membedakan arus AC dan DC
- Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
- Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
- Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap waktu
- Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan hubungannya terhadap waktu.
8. Dwell and tacho tester
Alat ukur elektrik yang umum digunakan di bengkel mobil berikutnya adalah dwell and tacho tester. Dwell and tacho tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.
Namun begitu, alat ukur ini sekarang tidak terlalu banyak digunakan karena mayoritas mobil masa kini, sistem pengapiannya sudah tidak menggunakan platina lagi .