Tips perawatan kopling mobil yang baik
Perawatan kopling mobil sebenarnya hanya mencakup beberapa bagian pemeriksaan pada komponen kopling saja karena, kopling mobil termasuk komponen yang tidak banyak membutuhkan perawatan, namun lebih dipengaruhi dari cara menggunakan serta usia pakai pada kopling mobil tersebut.
Ya, cara pakai kendaraan dan usia pakai menjadi dua hal yang sangat mempengaruhi dalam merawat keawetan kopling mobil. Jika penggunaan kopling mobil dilakukan dengan kasar, selalu tergesa-gesa dalam perpindahan gigi, menempatkan gigi persneling tidak pada tempatnya, dan atau digunakan untuk medan serta beban kerja yang berat, bisa dipastikan kopling mobil akan cepat rusak.
Meskipun begitu, perawatan pada komponen kopling yang terlihat seperti jumlah minyak kopling, kebocoran minyak kopling, kabel kopling seret dan berat serta setelan pedal kopling juga turut mempengaruhi keawetan kopling mobil.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan membagikan tips seputar perawatan kopling mobil baik untuk kopling mobil yang mengunakan sistem hidrolik ataupun yang menggunakan sistem mekanikal (dengan kawat kabel kopling).
Perawatan kopling mobil yang pertama dilakukan adalah menjaga kondisi minyak kopling agar jumlahnya selalu cukup dan tetap dalam kondisi yang bersih. Pemeriksaan minyak kopling ini tentunya dikhususkan untuk mobil yang menggunakan kopling tipe hidrolis, sedangkan untuk kopling mobil tipe mekanikal tentu saja tidak membutuhkan permeriksaan minyak kopling.
Secara umum, pemeriksaan minyak kopling ini dilakukan setiap 10.000km atau 6 bulan sekali. Sedangkan untuk penggantian minyak kopling, dilakukan setiap kelipatan 40.000km atau setiap 2 tahun sekali.
Minyak kopling yang baik akan selalu terlihat jernih dan tidak mengandung lumpur, selain itu jumlahnya akan selalu berada di garis MAX yang umum ada pada reservoir tank minyak kopling. Selain melakukan pemeriksaan dan penggantian minyak kopling secara berkala, dalam pemeriksaan minyak kopling ini juga dibutuhkan pemeriksaan terhadap kebocoran minyak kopling.
Untuk kopling mobil sistem hidrolis ini, pemeriksaan kebocoran minyak kopling dilakukan pada beberapa komponen seperti master silinder kopling atas (master clutch), sambungan antara pipa dengan master silinder kopling, pipa hidrolis kopling, dan pada master silinder kopling bawah (power clutch).
Jika ditemukan minyak kopling rembes atau bocor, maka pemeriksaan dan penggantian seal pada komponen-komponen yang bocor tersebut harus segera dilakukan agar tidak menjadi kendala saat berkendara nantinya.
Perawatan kopling mobil yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling. Pemeriksaan ketinggian pedal kopling umumnya dilakukan sama seperti pemeriksaan minyak kopling, yaitu setiap 10.000km atau 6 bulan sekali.
Umumya, ketinggian pedal kopling ini jarang berubah, namun pada beberapa model kopling mobil, ketinggian pedal kopling bisa berubah akibat kampas kopling yang sudah mulai tipis sehingga diperlukan penyetelan ulang.
Perawatan kopling mobil yang berikutnya setelah pemeriksaan ketinggian pedal kopling aalah melakukan pemeriksaan free play (jarak bebas) pada pedal kopling. Free play pada pedal kopling merupakan jarak bebas saat pedal kopling mulai ditekan hingga release bearing mulai menekan diaphragm spring.
Masing-masing merek mobil memiliki jarak free play yang berbeda-beda sehingga sangat dianjurkan untuk mengacu pada buku pedoman servis masing-masing kendaraan. Fungsi dari pemeriksaan free play ini adalah untuk memberi jarak agar kopling tidak dalam kondisi selalu tertekan meskipun pedal kopling di sentuh oleh kaki pengemudi. Silahkan baca : Setelan kopling mobil yang benar
Selain melakukan pemeriksaan pada minyak kopling, ketinggian pedal kopling serta jarak bebas pedal kopling (free play), kita juga perlu memeriksa tekanan pada pedal kopling saat pedal di injak. Tekanan yang tidak normal pada pedal kopling tentu akan mempengaruhi kerja kopling itu sendiri seperti misalnya :
Lakukan pemeriksaan kopling ini setidaknya setiap 10.000km atau setiap 6 bulan sekali mulai dari pemeriksaan minyak kopling, setelan pedal kopling hingga pemeriksaan tekanan pada pedal kopling ini.
Selain melakukan pemeriksaan kopling mobil secara rutin, penggunaan kopling mobil yang baik dan benar juga masuk ke dalam perawatan kopling mobil yang baik. Berikut beberapa hal yang perlu anda ketahui dalam menggunakan kopling mobil
Untuk lebih lengkapnya, sobat bisa membaca pada artikel-artikel berikut yang terkait dengan penggunaan kopling pada mobil bertransmisi manual:
Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam perawatan kopling mobil adalah dengan menjaga agar kopling selalu dalam keadaan bersih dan tidak terkontaminasi dengan apapun. Berikut beberapa contoh hal yang dapat mempengaruhi kampas kopling :
Kampas kopling yang terpapar oli mesin, air, ataupun kotoran lainnya, tentunya akan membuat kampas kopling menjadi lebih cepat aus dan selip. Akibatnya hal ini akan memperpendek usia pakai dari kampas kopling tersebut.
Ya, cara pakai kendaraan dan usia pakai menjadi dua hal yang sangat mempengaruhi dalam merawat keawetan kopling mobil. Jika penggunaan kopling mobil dilakukan dengan kasar, selalu tergesa-gesa dalam perpindahan gigi, menempatkan gigi persneling tidak pada tempatnya, dan atau digunakan untuk medan serta beban kerja yang berat, bisa dipastikan kopling mobil akan cepat rusak.
Meskipun begitu, perawatan pada komponen kopling yang terlihat seperti jumlah minyak kopling, kebocoran minyak kopling, kabel kopling seret dan berat serta setelan pedal kopling juga turut mempengaruhi keawetan kopling mobil.
Nah, pada artikel kali ini, ombro akan membagikan tips seputar perawatan kopling mobil baik untuk kopling mobil yang mengunakan sistem hidrolik ataupun yang menggunakan sistem mekanikal (dengan kawat kabel kopling).
1. Periksa minyak kopling
Perawatan kopling mobil yang pertama dilakukan adalah menjaga kondisi minyak kopling agar jumlahnya selalu cukup dan tetap dalam kondisi yang bersih. Pemeriksaan minyak kopling ini tentunya dikhususkan untuk mobil yang menggunakan kopling tipe hidrolis, sedangkan untuk kopling mobil tipe mekanikal tentu saja tidak membutuhkan permeriksaan minyak kopling.
Secara umum, pemeriksaan minyak kopling ini dilakukan setiap 10.000km atau 6 bulan sekali. Sedangkan untuk penggantian minyak kopling, dilakukan setiap kelipatan 40.000km atau setiap 2 tahun sekali.
Minyak kopling yang baik akan selalu terlihat jernih dan tidak mengandung lumpur, selain itu jumlahnya akan selalu berada di garis MAX yang umum ada pada reservoir tank minyak kopling. Selain melakukan pemeriksaan dan penggantian minyak kopling secara berkala, dalam pemeriksaan minyak kopling ini juga dibutuhkan pemeriksaan terhadap kebocoran minyak kopling.
Untuk kopling mobil sistem hidrolis ini, pemeriksaan kebocoran minyak kopling dilakukan pada beberapa komponen seperti master silinder kopling atas (master clutch), sambungan antara pipa dengan master silinder kopling, pipa hidrolis kopling, dan pada master silinder kopling bawah (power clutch).
Jika ditemukan minyak kopling rembes atau bocor, maka pemeriksaan dan penggantian seal pada komponen-komponen yang bocor tersebut harus segera dilakukan agar tidak menjadi kendala saat berkendara nantinya.
2. Periksa ketinggian pedal kopling
Perawatan kopling mobil yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan pemeriksaan ketinggian pedal kopling. Pemeriksaan ketinggian pedal kopling umumnya dilakukan sama seperti pemeriksaan minyak kopling, yaitu setiap 10.000km atau 6 bulan sekali.
Umumya, ketinggian pedal kopling ini jarang berubah, namun pada beberapa model kopling mobil, ketinggian pedal kopling bisa berubah akibat kampas kopling yang sudah mulai tipis sehingga diperlukan penyetelan ulang.
3. Periksa Free Play (jarak bebas) pedal kopling
Perawatan kopling mobil yang berikutnya setelah pemeriksaan ketinggian pedal kopling aalah melakukan pemeriksaan free play (jarak bebas) pada pedal kopling. Free play pada pedal kopling merupakan jarak bebas saat pedal kopling mulai ditekan hingga release bearing mulai menekan diaphragm spring.
Masing-masing merek mobil memiliki jarak free play yang berbeda-beda sehingga sangat dianjurkan untuk mengacu pada buku pedoman servis masing-masing kendaraan. Fungsi dari pemeriksaan free play ini adalah untuk memberi jarak agar kopling tidak dalam kondisi selalu tertekan meskipun pedal kopling di sentuh oleh kaki pengemudi. Silahkan baca : Setelan kopling mobil yang benar
4. Perhatikan tekanan pada pedal kopling saat diinjak
Selain melakukan pemeriksaan pada minyak kopling, ketinggian pedal kopling serta jarak bebas pedal kopling (free play), kita juga perlu memeriksa tekanan pada pedal kopling saat pedal di injak. Tekanan yang tidak normal pada pedal kopling tentu akan mempengaruhi kerja kopling itu sendiri seperti misalnya :
- Tekanan pedal kopling terlalu berat, mengindikasikan adanya masalah pada sistem hidrolis kopling atau pun pada kabel koplingnya mengalami mampet, macet, atau berkarat, serta adanya kemungkinan kampas kopling yang mulai tipis.
- Tekanan pedal kopling terlalu ringan, mengindikasikan adanya masalah pada sistem hidrolis kopling ataupun pada kabel kopling seperti kabel kopling putus atau minyak kopling habis.
Lakukan pemeriksaan kopling ini setidaknya setiap 10.000km atau setiap 6 bulan sekali mulai dari pemeriksaan minyak kopling, setelan pedal kopling hingga pemeriksaan tekanan pada pedal kopling ini.
5. Gunakan kopling mobil dengan cara yang baik dan benar
Selain melakukan pemeriksaan kopling mobil secara rutin, penggunaan kopling mobil yang baik dan benar juga masuk ke dalam perawatan kopling mobil yang baik. Berikut beberapa hal yang perlu anda ketahui dalam menggunakan kopling mobil
- Hindari meletakkan kaki pada pedal kopling dalam waktu yang lama
- Menghindari setengah kopling selama berkendara
- Melepas kopling secara perlahan dan tidak tergesa-gesa
- Sesuaikan penggunaan gigi transmisi dengan kecepatan dan beban mobil selama berkendara, menempatkan gigi tidak sesuai dengan kecepatan bisa berakibat pada kopling mobil anda.
Untuk lebih lengkapnya, sobat bisa membaca pada artikel-artikel berikut yang terkait dengan penggunaan kopling pada mobil bertransmisi manual:
- Tips seputar penggunaan kopling mobil manual
- Cara melepas kopling mobil agar mesin tidak mati
- Akibat kopling selip pada mobil
6. Jangan biarkan oli mesin rembes hingga ke kampas kopling
Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam perawatan kopling mobil adalah dengan menjaga agar kopling selalu dalam keadaan bersih dan tidak terkontaminasi dengan apapun. Berikut beberapa contoh hal yang dapat mempengaruhi kampas kopling :
- Terpapar oli mesin akibat seal oli mesin bagian crankshaft belakang mesin mengalami kebocoran
- Terpapar oli mesin akibat adanya kebocoran oli mesin dari bagian atas (cylinder head, paking tutup silinder head) yang menetes sehingga mengenai bagian kopling mobil
- Terlalu sering digunakan untuk melewati banjir dengan genangan yang cukup dalam dan mengenai bagian kopling mobil
Kampas kopling yang terpapar oli mesin, air, ataupun kotoran lainnya, tentunya akan membuat kampas kopling menjadi lebih cepat aus dan selip. Akibatnya hal ini akan memperpendek usia pakai dari kampas kopling tersebut.