Cara menggunakan exhaust brake mitsubishi canter
Exhaust brake merupakan sistem pengereman pendukung yang memanfaatkan tekanan balik gas buang dari mesin untuk menahan laju putaran piston dengan cara menyumbat aliran gas buang yang mengalir di knalpot. Jadi, aliran gas buang yang diknalpot ini disumbat oleh sebuah katup sehingga putaran mesin akan berkurang. Oleh karenanya sistem rem ini kerap disebut rem knalpot.
Meskipun namanya rem, namun sistem ini hanya membantu memperlambat kendaraan saja dan tidak sampai membuat kendaaran benar-benar berhenti sehingga tetap dibutuhkan sistem rem utama agar laju kendaraan bisa dikurangi atau dihentikan.
Exhaust brake sangat dianjurkan untuk digunakan saat berkendara menuruni bukit atau ketika jalan menurun yang macet dan padat kendaraan.
Agar exhaust brake ini dapat bekerja dengan benar, ada beberapa persyaratan yang tidak bisa dihindari. Jika persyaratan ini tidak dapat dipenuhi, maka exhaust brake tidak akan dapat bekerja. Berikut syarat agar exhaust brake dapat bekerja:
Pada prakteknya, dalam menggunakan dan mengoperasikan exhaust brake mitsubishi canter ini ada dua versi. Versi otomatis dan versi manual. Masing-masing versi sebenarnya sama dalam prinsip kerjanya, namun yang membedakan adalah cara pakai dan kebiasaan dari si pengemudi truk ini.
Untuk versi otomatis adalah versi dimana kita memposisikan switch exhaust brake dalam posisi ON terlebih dahulu sehingga setelah pedal gas dilepas maka exhaust brake akan langsung otomatis bekerja.
Sedangkan untuk versi manual adalah versi dimana kita mengoperasikan switch exhaust brake secara manual (melalui pergerakan tuas exhaust brake) hanya disaat kita membutuhkan pengereman mesin.
Baca juga :
Saat sistem exhaust brake bekerja, maka suara mesin akan terdengar meraung lebih keras akibat aliran gas buang tertahan. Disaat inilah laju putaran mesin akan berkurang yang disertai dengan posisi sedikit menahan laju dari kendaraan. Kerja exhaust brake akan berhenti saat raungan mesin diakhiri oleh suara kencang desis angin ketika tuasnya ditarik kebelakang.
Meskipun namanya rem, namun sistem ini hanya membantu memperlambat kendaraan saja dan tidak sampai membuat kendaaran benar-benar berhenti sehingga tetap dibutuhkan sistem rem utama agar laju kendaraan bisa dikurangi atau dihentikan.
Exhaust brake sangat dianjurkan untuk digunakan saat berkendara menuruni bukit atau ketika jalan menurun yang macet dan padat kendaraan.
Agar exhaust brake ini dapat bekerja dengan benar, ada beberapa persyaratan yang tidak bisa dihindari. Jika persyaratan ini tidak dapat dipenuhi, maka exhaust brake tidak akan dapat bekerja. Berikut syarat agar exhaust brake dapat bekerja:
- Tuas persneling harus dalam kondisi masuk gigi dan tidak pada posisi N (netral)
- Pedal gas dan pedal kopling tidak dalam posisi ditekan
- Saklar exhaust brake dalam posisi ON
- Kecepatan kendaraan minimal sekitar 10km/jam
Cara menggunakan dan mengoperasikan exhaust brake mitsubishi canter
Pada prakteknya, dalam menggunakan dan mengoperasikan exhaust brake mitsubishi canter ini ada dua versi. Versi otomatis dan versi manual. Masing-masing versi sebenarnya sama dalam prinsip kerjanya, namun yang membedakan adalah cara pakai dan kebiasaan dari si pengemudi truk ini.
Untuk versi otomatis adalah versi dimana kita memposisikan switch exhaust brake dalam posisi ON terlebih dahulu sehingga setelah pedal gas dilepas maka exhaust brake akan langsung otomatis bekerja.
Sedangkan untuk versi manual adalah versi dimana kita mengoperasikan switch exhaust brake secara manual (melalui pergerakan tuas exhaust brake) hanya disaat kita membutuhkan pengereman mesin.
Berikut adalah cara mengaktifkan exhaust brake secara otomatis
- Hidupkan mesin dan jalankan kendaraan seperti biasa dengan kecepatan lebih dari 10 km/jam.
- Aktifkan saklar exhaust brake ke posisi ON dengan mendorong tuas exhaust brake (tuas yang ada di sisi kiri setir) ke arah depan sehingga lampu indikator exhaust brake menyala.
- Agar exhaust brake dapat bekerja dan laju kendaraan dapat berkurang dengan menggunakan exhaust brake, maka anda cukup melepas pedal gas dan pedal kopling disaat yang bersamaan. Saat ini exhaust brake akan bekerja secara otomatis sampai anda menonaktifkan sistem exhaust brake dengan menekan kembali pedal kopling atau pedal gas.
- Setelah dirasa anda tidak membutuhkan peran exhaust brake, maka tarik tuas exhaust brake ke arah belakang untuk meng-OFF-kan sistem exhaust brake ini.
Baca juga :
- Fungsi blow off valve pada mobil bermesin turbo
- Mengenal load sensing proportioning valve [LSPV]
- Lampu rem mobil mati? Ini penyebab dan solusinya...
Berikut adalah cara mengaktifkan exhaust brake secara manual
Pengaktifan exhaust brake secara manual disini hanyalah pengaktifan yang umum dilakukan oleh para pengemudi melalui ON dan OFF switch exhaust brake sesuai dengan kebutuhan selama mengemudi. Namun prinsip dasar dan syarat aktifnya exhaust brake ini tetap mengacu pada persyaratan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut caranya :- Biarkan kendaraan tetap melaju dan tuas transmisi tetap pada posisi masuk gigi
- Lepas pijakan pada pedal kopling dan pedal gas, jika diperlukan tekan pedal rem untuk mengurangi laju kendaraan.
- Dorong tuas exhaust brake ke arah depan sehingga lampu indikator exhaust brake menyala. Dengan menyalanya lampu indikator di posisi ini, maka exhaust brake akan bekerja untuk mengurangi laju kecepatan kendaraan (dengan catatan: pedal gas, pedal kopling tidak dalam posisi ditekan, serta transmisi dalam posisi masuk gigi).
- Tarik tuas kearah belakang untuk menonaktifkan sistem exhaust brake
Saat sistem exhaust brake bekerja, maka suara mesin akan terdengar meraung lebih keras akibat aliran gas buang tertahan. Disaat inilah laju putaran mesin akan berkurang yang disertai dengan posisi sedikit menahan laju dari kendaraan. Kerja exhaust brake akan berhenti saat raungan mesin diakhiri oleh suara kencang desis angin ketika tuasnya ditarik kebelakang.